PESISIR BARAT- MEDIAKRUI.COM
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesisir Barat, dr Budi Wiyono mengatakan pihaknya telah melakukan pendampingan baik terhadap pelaku dan juga korban perkelahian antara dua anak yang masih dibawah umur di Pondok Pesantren Alfalah kelurahan Pasar krui kecamatan Pesisir Tengah, pada Kamis 15/9-2022 sekitar pukul 00.20 Wib, yang menyebabkan Dn (17), meninggal dunia akibat luka tusuk oleh Rz(15), lawannya.
“Kami melakukan pendampingan karena dua-duanya masih anak di bawah umur. kami telah datang ke pemakaman korban bersama Kapolres Lambar bertemu keluarganya melihat kondisi mereka. pelaku juga kami dampingi waktu BAP, yang dilakukan terhadap satu orang pelaku dan lima orang saksi. hari ini kami juga antar dan dampingi untuk rekonstruksi di Polres. kami dampingi selama pemeriksaan. kami sediakan pengacara,” kata Budi, saat dihubungi, Jumat 16 September 2022.
sepanjang tahun 2022 sampai saat ini, kata Budi, terdapat 14 kasus dengan korban sebanyak 21 orang, yang melibatkan anak anak dibawah umur dari seluruh wilayah kabupaten itu.
“Kasus tersebut diantaranya pelecehan seksual, persetubuhan terhadap anak dibawah umur ada dua kasus, perkelahian yang menyebabkan kematian seperti yang baru terjadi ini, dan lainnya,” kata dia.
pihaknya kata dia, dalam upaya mencegah kekerasan pelecehan seksual dan hal negatif lain yang dilakukan terhadap perempuan dan anak anak, telah melakukan sosialisasi di wilayah wilayah kabupaten itu, selain itu mensosialisasikan juga sekolah ramah anak,
“peran lingkungan masyakarat lingkungan sekolah, keluarga, sangat penting. kami telah ada tim gugus tugas pihak pihak terkait telah dilibatkan didalamnya. tetapi memang sosialisasi tidak banyak mampu mencegah terjadi kekerasan. ini perlu peran kita semua bahu membahu bersinergi menegakkan mengimplementasikannya. Saya kira perlu kerjasama lintas sektoral,” kata Budi.
semua perlu terlibat dan mengambil peran sesuai tupoksi masing masing dalam minimalisir untuk memberikan perlindungan kepada perempuan dan kekerasan terhadap anak.
“peran serta perlu ditingkatkan dari semua pihak , juga perlu penganggaran pemda harus mengalokasikan dana lebih untuk kegiatan itu untuk lebih terfokus di masyarakat. kami menghimbau seluruh komponen masyarakat lingkungan pemerintah perangkat daerah media lembaga swadaya masyarakat peratin ,kecamatan sekolah bahu membahu mengimplementasikan program anak harus aman di lingkungan sekolah maupun di luar,” kata Budi.Wr/Adi