Miris, Anak dibawah Umur BAB Lewat Samping Perut, Butuh Uluran Tangan para dermawan membantu biaya.

R (inisial) 10 tahun, seorang  murid kelas lima di SDN 108 Krui, warga pekon Malaya Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Barat membutuhkan bantuan para  dermawan untuk berbagai biaya selama pengobatannya. meskipun untuk biaya berobat R gratis karena mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS) namun untuk biaya keluarga mengantar nya selama berobat keluarganya tidak memiliki dana.

Irwandi, orang tua dari R, Rabu 28/9-2022, mengatakan anaknya saat ini tidak bisa Buang Air Besar (BAB)  secara normal, harus menggunakan selang dialirkan ke samping kanan perutnya.

kata dia,R mengalami Sakit Usus buntu sudah tiga kali berobat di Rumah Sakit Abdul Moeloek di  Bandar Lampung.

“Sehingga setelah ketiga kalinya   dokter memutuskan untuk di operasi setelah di operasi gagal dokter mengatakan tidak bisa BAB sempurna lagi harus di alihkan dengan selang ke samping kanan perutnya,” kata Irwandi, kamis 29 September 2022.

Irwandi menambahkan selaku  orang tua, ia  sangat memohon bantuan mencari jalan keluar biar anaknya sembuh sebaik mungkin memohon bantuan para dermawan dan para pihak. sebabkan kehidupan keluarga itu secara ekonomi sangat terbatas.

“iya  kami kondisi susah serba kekurangan dan keterbatasan. seperti untuk berobat    bandar lampung lagi atau ke tempat yang lebih bagus untuk kesembuhan anak saya, kondisinya sulit. sekarang ini mencari uang Rp10ribu saja susah, untung R sudah mempunyai KIS, biaya pengobatannya memang gratis. tetapi biaya perjalanan, makanan dan biaya kami yang lain selama pengobatan anak kami, sungguh kami kesulitan ” ujar dia.

saat ini kondisi anaknya, kata Irwandi, walaupun sudah tiga kali operasi namun belum sembuh masih dirumah saja, R juga  sudah lama tidak masuk sekolah, karena sakitnya itu. ia berharap pihak sekolah juga memberikan perhatian dan peduli dengan kondisi anaknya yang notabene merupakan murid SDN tersebut.

saat jurnalis media ini, mendatangi kepala sekolah (Kepsek)  SDN 108 Krui, Maryam, dengan menemuinya disekolah tersebut, sekitar 10 hari yang lalu, ditanyakan kenapa pihak sekolah tidak memberikan perhatian menengok melihat kondisi R. kata dia, pihak sekolah mengetahui tentang kondisi anak tersebut, namun nanti juga  sakit tersebut akan sembuh dengan sendirinya.

“Sakit biasa nanti juga sembuh,” kata Kepsek.

terpisah menurut seorang warga TT(Inisial)  mengatakan memang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 108 Krui tersebut memang kurang Disiplin dan tertib.

” Jadi wajar kalau ada muridnya yang sakit parah jangankan pihak sekolah ingin menjenguk menanyakan kabarnya saja malas apalagi memberikan solusi atau bantuan. Sepengetahuan dia sekolah tersebut banyak gurunya yang bermalas-malasan datang ke sekolah jam 09.00 WIB dan sudah pulang sebelum jam 11.00 WIB kadang – kadang duluan gurunya yang pulang daripada muridnya. Muridnya masih ingin belajar ditinggal gurunya pulang,” kata TT.

Masih kata (TT) anaknya dulu pernah sekolah di SDN 08 Krui dan sekarang pindah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 108 Krui bukannya tambah pintar malah tambah Bodoh. Karena gurunya yang kurang disiplin, lebih disiplin muridnya daripada guru.  (TAUFIK)