Pesisir Barat_www.mediakrui.com, Tradisi Melayat (Takziah) Merupakan sebuah penghormatan terakhir oleh masyarakat atau sanak saudara pada mayit yang akan di makam dan menurut Tradisi agama Islam di Pugung Krui, melayat ( Takziah) Adalah sebuah bentuk Bela sungkawa dan ikut mendoakan si mayit Supaya Amal Ibadahnya di terima, kesalahan dosanya di ampuni Allah SWT, serta mendoakan Sohibul musibah agar tabah dan ikhlas dan bagi sanak saudara yang di tinggalkan Almarhum.
Camat Pesisir Utara berserta rombongan ikut (Takziah ) di Pekon kerbang dalam atas meninggalnya Saudara, Ibrahim Bin Lamzah yang telah di kebumikan Pada hari Kamis 25 Juli 2024, jam 13 :00 di TPU Kerbang Dalam.
Biasanya kalau ada yang meninggal di Pugung Krui, Shohibul musibah akan memberi tau sanak saudara lainnya baik berupa surat edaran yang di antar ke kampung- kampung lain oleh para pemuda setempat atau di umumkan di masjid masjid tentang jadwal pemakaman mayit.
Setelah sampai di rumah duka camat Pesisir Utara Pathan Rasyd, S. Pd., Dan rombongan mengikuti proses proses pemakaman, sambil menunggu pengantaran jenazah Phatan bersama rombongan ikut berdoa dan membaca surat Yasin atau surat surat pendek yang memang sudah disiapkan di rumah duka.
Selajutnya jenazah di Azan kan terlebih dulu di depan rumah duka, lalu menuju masjid untuk di solat kan,lalu si mayit diantar ke tempat pemakaman.
Bagi sanak famili perempuan yang melayat (Takziah ), biasanya membawa sedekah berupa beras, uang, ayam, Bahkan bagi famili perempuan yang terdekat membawa tikar dan kayin kafan atau kayin putih (Sulan Penganjau).
Setelah proses pemakaman selesai, maka di malam hari di laksanakan tahlilan tiga malam berturut-turut dan di pagi hari nya ziarah kubur tiga hari berturut-turut pula. Selanjutnya dilaksanakan Do,a Tahlilan 7 hari, 40 hari dan 100 hari.(*)